Friday, August 30, 2024

Iwan Fals, Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa

Sumber Foto: Detik.com

FEMUSINDO.com - Virgiawan Liestanto atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya Iwan Fals adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus legendaris di Indonesia lewat lirik lagu-lagunya. 

Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai pop, rok, country, dan folk pop dan lirik lagu-lagunya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an.

Iwan Fals masuk ke dalam daftar The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.

Dari Pengamen, Ikuti Festival Hingga Rekaman

Iwan Fals yang memiliki nama asli Virgiawan Liestanto ini lahir di Jakarta, 3 September 1961 dari pasangan Kolonel Anumerta Sucipto (Alm) asal Purwokerto yang merupakan anak petinggi pabrik Gula di Kalibagor, Banyumas, Jawa Tengah, dan ibunya bernama Lies Suudijah asal Tasikmalaya.

Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. 

Mengadu nasib di Jakarta, Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Sayangnya, album ini gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tetapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja.

Sumber Foto: Kompas.com

Lagu Iwan Fals Banyak Diminati 

Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4–5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Mana Suka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan.

Karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan, selama Orde Baru banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. 

Mencetak Lagu-lagu Hits

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. 

Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. 

Lewat lagu-lagunya, Iwan Fals 'melihat' suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya, dan kehidupan itu sendiri. 

Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Surat Untuk Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku). 

Atau, bencana besar yang melanda Indonesia (kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun, Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga sejumlah pencipta lain. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top