Sunday, August 25, 2024

Alat-alat Musik Tradisional dan Cara Memainkannya

Sumber Foto: Tegaraya.com

FEMUSINDO.com - Alat musik tradisional adalah alat yang dimainkan untuk musik tradisional, di mana bunyinya berasal dari getaran alat itu sendiri, bukan melalui rekayasa elektronik. 

Setiap musik tradisional akan menggunakan alat musik tradisional yang beragam. Tentu saja alat musik yang dipakai setiap daerah juga berbeda. 

Jenis alat musik ini, melansir Gramedia.com, dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti alat musik tiup, pukul, gesek, tepuk, petik dan goyang.

1. Alat musik tradisional petik

Alat musik petik terdiri dari dua unsur, yakni tali yang dipetik dan resonansi untuk menggaungkan bunyi petiknya. Bahan yang dipakai disesuaikan oleh masing-masing daerah.  

Alat musik tradisional petik diantaranya yaitu, sasando dari Rote, kecapi dari Sulawesi Selatan, japen dari Kalimantan Tengah, siter dari Jawa Timur, sampe dari Kalimantan Timur, guoto dari Papua, dan lain-lain.

2. Alat musik tradisional gesek

Kedua ada alat musik tradisional yang digesek. Hampir sama dengan petik, terdapat dua unsur pokok pada alat musik gesek, yaitu tali yang digesek dan ruang resonansi untuk bunyi gesekan. 

Contoh alat musik tradisional gesek yakni keso dan geso-geso dari Sulawesi Selatan, lalu tutuba dari Sulawesi Tengah, serta alat musik Betawi, yaitu Tehyang. Termasuk pula rebab dari Jawa Tengah.

3. Alat musik tradisional pukul

Alat musik tradisional berikutnya adalah yang dipukul. Pada dasarnya ini adalah alat musik berbagai bentuk yang apabila dipukul menghasilkan bunyi dan apabila dikombinasikan menghasilkan suara musikal tertentu. 

Ada banyak jenis alat musik pukul, dan dapat dibedakan berdasarkan jenis bahan alatnya. Ada alat musik pukul yang berbahan dasar dari alam tanpa tambahan apapun, seperti bambu atau kayu yang bergaung. Contoh alat musik ini adalah kentongan dan lesung penumbuk padi.

Kemudian ada alat musik pukul dari kayu yang mempunyai titinada, seperti lado-lado dan kolintang dari Sulawesi, serta gambang dari Jawa. Lalu ada yang ditambah dengan bahan penolong berupa kulit, seperti tambur dan bedug, doll dari Bengkulu,  gordang dari Sumatera Utara, dan tambua dari Sumatera Barat. 

Lalu, ada alat musik berbahan logam, seperti bande dari Lampung, talempong dari Minangkabau, dan juga perangkat gamelan dari Jawa dan Bali, seperti saron, kempul, bonang, gong, gender, dan lain sebagainya.

4. Alat musik tradisional tiup

Keempat adalah alat musik tradisional yang ditiup. Alat musik tiup ini akan mempunyai lubang tiup dan ruang resonansi untuk membunyikan tiupan. Bahan alat musik ini bisa dari bambu atau bahan dari alam. 

Adapun contoh alat musik berbahan dari alam seperti aneka macam seruling, yaitu saluang dari Sumatera Barat, serangko dari Jambi, triton kerang dari Papua, lalove dari Sulawesi Tengah, seruling dari Jawa, atau tahuri dari Maluku. 

Lalu, ada alat musik tiup berbahan dasar alam seperti terompet dari kayu dan juga bahan penolong, di antaranya adalah serunai dari Sumatera Barat, terompet dari Jawa Barat, dan serune kalee dari Aceh.

5. Alat musik tradisional tepuk

Contoh  alat musik tradisional berikutnya adalah yang dimainkan dengan cara ditepuk. Umumnya alat musik ini memakai unsur kulit sebagai lapisan luar alat musik. Kulit ini sebagai sumber getar dan dilengkapi ruang resonansi bunyinya. 

Contoh alat musik tradisional yang ditepuk adalah gendang dan tifa. Lalu ada pula alat musik dari Jawa Barat, yaitu kerinding, yang mengesankan seperti alat musik tiup namun sebenarnya alat musik tepuk.

6. Alat musik tradisional goyang

Terakhir ada alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara digoyang. Alat ini cukup unik dibanding alat musik lainnya. Contoh dari alat musik yang digoyang adalah angklung dari Jawa Barat dan marakas.

Alat-alat musik tradisional di atas tentu saja memiliki fungsi tersendiri. Ada fungsi melodis yang bertugas memperdengarkan nada-nada sebuah lagu. Contohnya, gambang dan gender dari gamelan Jawa. 

Kemudian, ada fungsi ritme, yang bertugas sebagai penanggung jawab kecepatan melodi, seperti pada alat musik gamelan dari Jawa, Bali dan juga Sunda. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top