![]() |
Sumber Foto: ANTARA via Tirto.id |
FEMUSINDO.com - Angklung alat musik kebanggaan Suku Sunda yang dibuat dari bilah-bilah bambu yang tersusun berdasarkan nada-nada tertentu. Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyangkan atau digetarkan untuk menghasilkan bunyi yang khas.
Alat musik dari bambu yang dibunyikan dengan cara digoyangkan ini menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Angklung sudah ada pada perkiraan abad ke-5. Tapi, di Jawa Barat sendiri angklung mulai dimainkan pada abad ke-12 hingga ke-16 oleh Kerajaan Sunda.
Pertunjukan angklung disuguhkan sebagai pemujaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang dari Dewi Sri, yaitu Dewi Kesuburan atau Dewi Padi. Dalam Kidung Sunda, Angklung juga tercatat sebagai pemacu semangat prajurit saat peperangan.
Alat musik angklung diakui oleh UNESCO pada tahun 2010 sebagai Warisan Budaya Dunia dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Menyusul pada tahun 2011, angklung membawa harum nama Indonesia di ranah internasional dan mencatat rekor dunia dari keharmonisan alat musik angklung oleh Guinnes Book of World Record.
Acara ini melibatkan kurang lebih lima ribu partisipan dari berbagai dunia yang memainkan angklung bersama di Washington, Amerika Serikat, dengan membawakan lagu We Are The World karya Michael Jackson yang digawangi oleh maestro angklung, Daeng Udjo.
Pada tanggal 16 November 2022, Mesin pencari terbesar, Google memajang Angklung di laman depan situs sebagai Google Doodle untuk merayakan Hari Angklung Sedunia. (*)
No comments:
Write comment