Wednesday, January 1, 2025

Para Pembantu Senior Presiden Korsel yang Dimakzulkan Ramai-ramai Mengajukan Pengunduran Diri

Kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk (kiri) dan penjabat Presiden Choi Sang-mok (kanan) berbincang setelah memberikan penghormatan di Pemakaman Nasional Seoul pada 1 Januari 2025. (Foto: Yonhap)

FEMUSINDO.com - Para pembantu senior Presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala stafnya, mengajukan pengunduran diri pada Rabu (1/1/2025), sehari setelah penjabat Presiden Choi Sang-mok menunjuk dua hakim ke Mahkamah Konstitusi.

Mereka yang menyatakan niat mengundurkan diri termasuk Chung Jin-suk, kepala staf kepresidenan; Penasihat Keamanan Nasional Shin Won-sik; Sung Tae-yoon, kepala staf kebijakan; dan Chang Ho-jin, penasihat kebijakan luar negeri untuk Yoon, menurut kantor kepresidenan, melansir Yonhap.

Choi pada hari Selasa menunjuk dua orang hakim Mahkamah Konstitusi, yang sebagian memenuhi tuntutan pihak oposisi untuk mengisi tiga lowongan dari sembilan anggota majelis hakim sebelum putusan pemakzulan Presiden Yoon.

Kantor kepresidenan menyuarakan penyesalannya atas pengangkatan Choi, dengan mengatakan bahwa ia telah melampaui kewenangannya sebagai pemimpin sementara.

Berdasarkan hukum, setidaknya diperlukan enam suara untuk mendukung mosi pemakzulan, yang berarti pengangkatan tiga hakim tambahan dapat meningkatkan peluang pemakzulan Yoon untuk dikabulkan. 

Pengadilan memiliki waktu hingga enam bulan untuk memutuskan apakah akan mencopot Yoon dari jabatannya atau mengembalikannya.

Yoon, yang dimakzulkan oleh Majelis Nasional bulan lalu, juga menghadapi penyelidikan kriminal atas kegagalannya memberlakukan darurat militer pada tanggal 3 Desember.

Tawaran pengunduran diri dari para pembantu utama Yoon juga muncul setelah pengadilan Seoul mengeluarkan surat perintah penahanan Yoon pada hari Selasa.

Hal ini menjadikannya presiden Korea Selatan pertama yang sedang menjabat yang menghadapi penangkapan. 

Yoon diduga mendalangi deklarasi darurat militer, mengatur pemberontakan, dan menyalahgunakan kekuasaan.

Sementara itu, Kim Tae-kyu, penjabat ketua Komisi Komunikasi Korea, juga menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri sebagai bentuk protes terhadap pengangkatan hakim.

Dia telah bertindak sebagai pemimpin pengawas komunikasi sejak Ketua Lee Jin-sook dimakzulkan pada bulan Agustus. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top