![]() |
Mantan Komandan Komando Intelijen Pertahanan (DIC), Noh Sang-won (Foto: Yonhap) |
Tim investigasi gabungan merujuk pensiunan Mayjen Angkatan Darat, Noh Sang-won, ke Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul dengan penahanan fisik atas tuduhan pemberontakan.
Noh dituduh membahas rencana operasi darurat militer dengan mantan dan perwira intelijen militer petahana di sebuah waralaba burger di Ansan, barat daya Seoul, dua hari sebelum rencana tersebut dilaksanakan dan pada hari pemberlakuannya pada 3 Desember.
Polisi menduga Noh mendiskusikan rencana untuk mengorganisasi kelompok swasta beranggotakan sekitar 60 personel untuk menguasai Komisi Pemilihan Umum Nasional, seperti melansir Yonhap.
Pada hari Senin, polisi menemukan buku catatan di kediaman Noh yang merinci rencana untuk "memprovokasi Korea Utara agar melakukan serangan" di perbatasan laut antar-Korea de facto, atau untuk "mengumpulkan" dan "menembak mati" politisi dan hakim.
Noh diberhentikan dengan tidak hormat pada tahun 2018 karena kasus pelecehan seksual. Secara terpisah, Noh telah menarik perhatian media atas hubungannya yang dilaporkan dengan perdukunan dan ramalan.
Seorang peramal di Gunsan, sekitar 175 kilometer selatan Seoul, mengklaim bahwa Noh telah mengunjungi toko peramal itu beberapa kali dan meminta rekomendasi tentang peruntungan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun dan pejabat militer lainnya yang terkait dengan kegagalan penerapan darurat militer.
"Noh berkunjung berkali-kali sejak Februari 2022 hingga awal tahun ini dan menanyakan tentang takdir para prajurit militer," kata peramal itu kepada Kantor Berita Yonhap, seraya menambahkan bahwa ia datang ke toko itu lebih dari 20 kali. (*)
No comments:
Write comment