FEMUSINDO.com - The Morse merupakan grup band bergenre pop asal Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, yang resmi dibentuk pada tanggal 3 Maret 2024, dengan personil terdiri dari Ryan Agusti (vocalis dan gitaris), Muhammad Faras (bassist) dan Wahyu Ismirzab Putra (Dummer).
Vocalis dan gitaris The Morse, Ryan Agusti lahir di Wonosobo, Tanggamus, 10 Agustus 1996, dari pasangan Nazarudin dan Kriestiningsih. Leo --panggilan akrab Ryan Agusti mulai menyanyi umur 12 tahun saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dengan mengikuti lomba karaoke.
Sejak di bangku SD pula Ryan Agusti mulai belajar gitar secara otodidak dari pamannya. Saat di bangku SMP dan SMA, Leo mulai intens bernyayi dengan mengikuti sejumlah perlombaan.
Tamat SMA tahun 2016, Ryan Agusti ikut orangtuanya menetap di Kota Bandarlampung dan kian intens bernyayi. Ia ngamen di cafe-cafe dan sejumlah tempat nongkrong di Bandarlampung.
Selain nyanyi solo dan bermain gitar, Leo sempat menjadi vokalis beberapa grup band, seperti Broken Band, Nothing Impossibel, Josla Band, Zavions Band, sebelum akhirnya bergabung dengan The Morse.
Kemudian, bassist Muhammad Faras lahir di Bandarlampung, 9 April 1995 dari pasangan Abdullah Herman dan Felly Efni Yuni. Faras --nama panggilannya, mulai bermain musik sejak umur 18 tahun. Faras ketika itu justru belajar alat musik drum dan keybord. Mulai menguasai gitar bass baru di usia 25 tahun.
Faras mulai aktif main gitar bass saat masih kuliah di Institut Bisnis dan Informatika Darma Jaya (IBI Darma Jaya), di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bidang Seni Musik. Selain itu, dia juga kerap ngeband di sejumlah event dan gigs.
Selanjutnya, drammer Wahyu Ismirzab Putra lahir di Bandarlampung, 20 Oktober 2000 dari pasangan Ilman Tory dan Ratna Sari Dewi. Wahyu --demikian biasa disapa, mulai belajar main drum umur 10 tahun saat masih duduk di kelas 5 sekolah dasar (SD).
Ketika umurnya 13 tahun, Wahyu manggung di Anniversary Star Indonesia 2015. Ia juga tampil di Happy Percusion 2018 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, yang disiarkan langsung oleh Metro TV. Ketika itu, dia masih duduk di bangku kelas 2 SMA.
Untuk mendalami main drum, Wahyu dibimbing langsung oleh Inang Noersaid, senior drummer Indonesia, yang juga drummer Funk Section. Inang Noersaid, pembimbing Wahyu main drum, sempat bergabung pula dengan Godbless dan Iwan Fals.
Kepiawaiannya dalam bermain drum tidak sia-sia. Wahyu Ismirzab Putra mendapat Youngest Best Drum Lampung Exhibition Fiesta and Music Contest, di Bandarlampung, pada tanggal 17 Maret 2019.
Bersama teman-temannya, Wahyu sempat manggung di beberapa cafe dan tempat nongkrong di Bandarlampung. Ia sempat bergabung dengan grup band Feisya dan Topi Kebalik, namun tak lama, sebelum akhirnya bersama Leo dan Faras mendirikan The Morse.
Grup band The Morse melaunching single perdananya berjudul "Aku Harus Pergi", di D’XO Cafe, Kota Bandarlampung Provinsi Lampung, Sabtu, 29 Juni 2024. Lagu ini, aransemen sekaligus additional gitarisnya digarap oleh Bambang Irawan. Sedangkan, mastering lagu ditangani oleh musisi biola, Maman Piul.
Single perdana The Morse yang berjudul “Aku Harus Pergi" di bawah label FEM Musik Indonesia ini telah dibuatkan video klip dengan mengambil beberapa lokasi di Lampung. Video klipnya bisa di dapat di sejumlah platform musik digital dan media sosial, seperti di YouTube, Sportify, FaceBook, Instagram hingga TikTok.
Selain single perdana, saat ini The Morse tengah mempersiapkan beberapa lagu lain yang nantinya akan menjadi bagian dari album mereka. Untuk mewarnai dan meramaikan musik Indonesia serta dapat di terima masyarakat, tidak hanya anak muda tetapi semua kalangan, grup band ini bertekad untuk terus berkarya. (*)
No comments:
Write comment