Saraswati Dewi Musik dalam Agama Hindu, Salah Satu dari Tridevi

FEMUSINDO.com - Saraswati dewi musik dalam agama Hindu. Saraswati juga merupakan dewi pengetahuan, kebijaksanaan, seni, pidato, dan pembelajaran. 

Saraswati salah satu dari Tridevi, yaitu trinitas keilahian tertinggi dalam agama Hindu.  Ketiga dewi utama dalam agama Hindu ini selain Saraswati, dua lainnya Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga). 

Saraswati, dewi yang dipuja dalam weda ini, adalah sakti atau pendamping dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta.

Saraswati berasal dari akar kata sr yang berarti mengalir. Dalam Regweda V.75.3, Saraswati juga disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna, Susoma dan yang lainnya.

Nama Saraswati tercantum dalam Regweda dan juga dalam sastra Purana, yakni kumpulan ajaran dan mitologi Hindu.

Baca Juga

• Mencari Judul Lagu Melalui Asisten Google dan Aplikasi Google di Android dan iPhone & iPad
• Apa Itu Streaming Digital Atau Digital Service Provider?
• Merilis Musik Secara Gratis, Ini Dia Platform dan Aplikasinya
• Google dan Musik, Ini Dia Layanan dan Aplikasinya
• Platform Media Sosial Ini Paling Banyak Digunakan Musisi Untuk Promosi Musik
• Lima Jenis Alat Musik Berdasarkan Bunyinya
• Mitologi dan Hubungannya dengan Musik
• Alat Musik Tradisional Sunda Ini Diakui Sebagai Warisan Budaya Dunia
• Dewa-dewa Musik dalam Mitologi Yunani yang Identik dengan Kecapi, Begini Kisahnya

Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok wanita cantik, dengan kulit halus dan bersih, perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. 

Bersama Lakshmi dan Parwati, Saraswati sering digambarkan memiliki empat lengan dan memegang alat musik bernama veena. 

Saraswati dapat digambarkan duduk atau berdiri di atas bunga teratai, dan juga terdapat angsa yang menjadi wahana atau kendaraan suci darinya.

Di Indonesia, Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni, dirayakan oleh umat Hindu di Bali, yang jatuh pada hari Saniscara (Sabtu) Umanis (Legi), wuku Watugunung. 

Perayaan ini dilaksanakan setiap 210 hari (atau 7 bulan menurut kalender Bali), sebagai penghormatan kepada dewi ilmu pengetahuan dan seni. (*)