Friday, December 27, 2024

Getok Harga, Joki Penunjuk Jalan Alternatif di Puncak Diamankan, Kapolri Perintahkan Perketat Pengamanan di Lokasi Wisata

Joki penunjuk jalan alternatif di Puncak yang mengetok harga ke wisatawan (Foto: Tangkapan Layar Video di Media Sosial)

FEMUSINDO.com - Viral di media sosial (medsos) joki penunjuk jalan alternatif di Puncak, Bogor, Provinsi Jawa Barat, mengetok harga ke wisatawan pengendara mobil sampai Rp850 ribu.

Dalam video yang direkam di kawasan Cisarua dan beredar di akun TikTok, Sabtu (21/12/2024) tersebut, tampak terlihat pengendara seorang wanita dan si joki bertopi hijau dan jaket berwarna gelap tengah berdebat. 

Pengendara mobil yang juga wisatawan itu menilai harga yang ditawarkan joki tidak sesuai kesepakatan awal sehingga terjadi perdebatan dan setelah diunggah di media sosial menjadi viral.

Usai videonya beredar dan viral, polisi langsung mengamankan joki yang berinisial CN alias Bokep (40) tersebut. Bokep menangis menyesali perbuatannya dan meminta maaf.

"Si pelaku di Polsek Cisarua memohon maaf dan menangis, menyesali perbuatannya. Dari si korban juga mengucapkan banyak terima kasih atas respons cepat polisi, itu ada di kutipan yang di TikTok," kata Kapolsek Cisarua, Kompol Edi Santosa, kepada wartawan, Minggu (22/12/2024).

Imbas viralnya joki penunjuk jalan yang melakukan pemalakan di daerah wisata Megamendung, Kabupaten Bogor, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memerintahkan jajarannya untuk perketat pengamanan daerah wisata.

Kapolri menyatakan bahwa sejumlah pemalakan ditemukan kepada masyarakat yang akan berlibur ke tempat wisata, khususnya di wilayah Jawa Barat. Hal itu terjadi saat libur Natal dan tahun baru (Nataru) yang tengah berlangsung ini.

Jenderal Sigit pun memerintahkan jajarannya untuk melakukan sweeping dan meningkatkan patroli untuk menindak pemalakan tersebut. Dengan begitu, masyarakat yang akan melakukan liburan bisa merasa nyaman dan aman.

“Kecenderungan masyarakat untuk melalui jalur-jalur tikus, oleh karena itu tadi kita minta untuk dilaksanakan sweeping, khususnya di saat terjadi puncak arus. Karena dari laporan yang ada memang sempat terjadi potensi, ada pemalakan. Oleh karena itu saya minta untuk ke depan ini diantisipasi perbanyak kegiatan patroli gabungan TNI-Polri dan seluruh stakeholder terkait dan pastikan masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan, melaksanakan puncak air tahun,” ujar Kapolri, melansir Tribratanews.polri.go.id, Jumat (27/12/2024).

Ditekankan Kapolri, pergerakan masyarakat ke wilayah wisata sudah semakin terlihat adanya peningkatan. Kendaraan keluar Jakarta dan menuju sejumlah kawasan wisata di Jawa Barat mulai banyak terlihat.

“Terus tingkatkan sinergitas dan soliditas seluruh stakeholder yang terkait yang melaksanakan pengawasan Nataru, baik mulai dari TNI-Polri, perhubungan, kesehatan, jasa marga, dan seluruh rekan-rekan yang lain. Sehingga rangkaian operasi Nataru betul-betul bisa berjalan dengan baik dan masyarakat betul-betul bisa terlayani dengan baik,” ungkap Kapolri. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top