![]() |
Sumber Foto: Reuters |
FEMUSINDO.com - Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mengatakan bahwa pesawat penumpang yang jatuh minggu lalu, menewaskan 38 orang, telah rusak akibat penembakan yang tidak disengaja dari darat di Rusia, seraya menambahkan bahwa beberapa pihak di Rusia telah berbohong tentang penyebab bencana tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta maaf pada hari Sabtu kepada Aliyev atas "insiden tragis" hari Rabu di wilayah udara Rusia yang melibatkan Penerbangan J2-8243 Azerbaijan Airlines setelah pertahanan udara Rusia terlibat dalam serangan pesawat tak berawak Ukraina.
Pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya menyebutkan kasus pidana telah dibuka.
"Pesawat kami ditembak jatuh secara tidak sengaja," kata Aliyev di televisi pemerintah pada hari Minggu waktu setempat, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut telah mengalami semacam gangguan elektronik dan kemudian ditembaki saat mendekati kota Grozny di Rusia selatan.
Para pilot yang tewas dalam kecelakaan itu telah dipuji di Azerbaijan atas pendaratan yang memungkinkan 29 orang selamat, melansir Reuters, Senin (30/12/2024).
"Sayangnya, dalam tiga hari pertama kami hanya mendengar versi yang tidak masuk akal dari Rusia," kata Aliyev, mengutip pernyataan di Rusia yang menghubungkan kecelakaan itu dengan serangan burung atau ledakan sejenis tabung gas.
"Kami menyaksikan upaya yang jelas untuk menutupi masalah ini," kata pemimpin Azerbaijan, yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia dan menempuh pendidikan di salah satu universitas ternama di Moskow.
Aliyev mengatakan dia ingin Rusia mengakui kesalahannya dalam menjatuhkan pesawat itu dan menghukum mereka yang bertanggung jawab. (*)
No comments:
Write comment