![]() |
Sumber Foto: AFP |
FEMUSINDO.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin, meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan atas apa yang disebut Kremlin sebagai "insiden tragis" di Rusia, di mana pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah pertahanan udara Rusia ditembakkan terhadap pesawat tak berawak Ukraina.
Permintaan maaf yang sangat jarang dipublikasikan dari Putin pada Sabtu waktu setempat (28/12/2024) itu merupakan hal paling dekat yang dilakukan Moskow untuk mengakui sebagian kesalahan atas bencana hari Rabu.
Meskipun begitu pernyataan Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, tetapi hanya mencatat bahwa kasus pidana telah dibuka.
"Putin menelepon Presiden Ilham Aliyev dan "meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia dan sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi yang terluka," kata Kremlin, melansir Reuters, Minggu (29/12/2024).
"Pada saat itu, Grozny, Mozdok dan Vladikavkaz diserang oleh kendaraan udara tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan tersebut," tambah Kremlin seraya mengatakan spesialis sipil dan militer sedang diperiksa.
Putin juga menelepon Kassym-Jomart Tokayev, mitranya di Kazakhstan, untuk menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dalam kecelakaan itu, kata Kremlin.
Pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan yang diteriakkan tentang apakah Putin harus bertanggung jawab atas kecelakaan itu saat ia meninggalkan gereja di St. Croix di Kepulauan Virgin AS, tempat ia sedang berlibur.
"Sepertinya begitu, tetapi saya belum berbicara dengannya atau tim saya," jawab Biden.
Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat pihaknya telah melihat indikasi awal yang menunjukkan pesawat itu mungkin ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia dan menambahkan bahwa Washington telah menawarkan bantuan untuk penyelidikan atas kecelakaan itu.
MSNBC pada hari Jumat mengutip dua sumber militer AS yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa ada intelijen Amerika yang menyebutkan Rusia mungkin secara keliru menembak jatuh pesawat tersebut setelah salah mengidentifikasinya sebagai pesawat tak berawak yang masuk.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga mengatakan dia telah menelepon Aliyev untuk menyampaikan belasungkawa, dan dalam pernyataannya di platform X menuntut agar Rusia memberikan "penjelasan yang jelas". (*)
No comments:
Write comment