![]() |
Sumber Foto: AP via Arabnews |
FEMUSINDO.com - Hamas membebaskan tiga sandera Israel dan lima warga Thailand di Gaza pada Kamis waktu setempat (30/1/2025) dan Israel mulai membebaskan 110 tahanan Palestina setelah menunda proses tersebut karena marah pada kerumunan yang menyerbu di salah satu titik serah terima sandera.
Arbel Yehoud, 29 tahun, yang diculik dari Kibbutz Nir Oz dalam serangan yang dipimpin Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, tampak ketakutan dan berjuang untuk berjalan di tengah kerumunan saat militan bersenjata menyerahkannya kepada Palang Merah dalam sebuah adegan menegangkan di kota selatan Khan Younis.
Sandera Israel lainnya, Gadi Moses, 80 tahun, juga dibebaskan bersama lima warga negara Thailand yang bekerja di pertanian Israel dekat Gaza ketika militan menerobos pagar perbatasan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, pemandangan penyerahan yang kacau itu mengejutkan dan mengancam kematian bagi siapa pun yang menyakiti sandera.
Ia dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan mereka telah memerintahkan penundaan pembebasan tahanan "sampai pembebasan sandera kami yang aman pada tahap berikutnya dipastikan", katanya, melansir Reuters, Jumat (31/1/2025).
Kantor perdana menteri kemudian mengatakan bahwa para mediator telah berkomitmen untuk memastikan pembebasan sandera yang aman pada penyerahan berikutnya.
Kemudian pada hari Kamis, bus tiba di kota Ramallah, Tepi Barat, membawa sekitar 110 tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian bertahap yang menghentikan lebih dari 15 bulan perang di wilayah pesisir tersebut pada tanggal 19 Januari.
Para wanita dengan pakaian adat Palestina bersorak gembira saat bus-bus yang membawa tahanan yang dibebaskan tiba di Ramallah di wilayah Palestina yang diduduki Israel, sementara para pria meneriakkan "kami korbankan jiwa dan darah kami untukmu."
Zakaria Zubaidi, salah satu pemimpin Brigade Syuhada Al-Aqsa, sayap bersenjata kelompok Fatah, saingan Hamas, adalah tahanan Palestina paling terkemuka yang dibebaskan. Ia melarikan diri dari penjara pada tahun 2021 bersama tiga narapidana lainnya, tetapi kemudian ditangkap.
Zubaidi dikenal sebagai orang kuat di kota Jenin , Tepi Barat , pusat perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel dan lokasi serangan tentara Israel yang sering terjadi, termasuk operasi besar hanya seminggu yang lalu. (*)
No comments:
Write comment