![]() |
Sumber Foto: Yonhap |
FEMUSINDO.com - Kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS) telah ditangkap atas dugaan pemberontakan dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terkait penerapan darurat militer jangka pendek oleh Presiden Yoon Suk Yeol bulan lalu, kata polisi pada Minggu waktu setempat (5/1/2025).
Park Chong-jun, kepala PSS, juga telah didakwa atas tuduhan pemberontakan, kata seorang pejabat polisi kepada Kantor Berita Yonhap.
Park diketahui telah memanggil Cho Ji-ho, komisaris jenderal Badan Kepolisian Nasional, ke rumah persembunyian presiden tiga jam sebelum Yoon mengumumkan darurat militer pada 3 Desember.
Minggu lalu, Park ditangkap atas dugaan menghalangi tugas resmi khusus, karena pejabat PSS, bersama dengan personel militer, menghalangi Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi untuk melaksanakan surat perintah penahanan Yoon.
Polisi telah meminta Park untuk hadir guna diinterogasi pada hari Selasa setelah ia menolak permintaan awal yang diajukan pada hari Sabtu.
Park sebelumnya diperiksa polisi sebanyak dua kali sebagai saksi dalam penyelidikan darurat militer.
Sementara itu, puluhan ribu orang berkumpul di dekat kediaman presiden pada hari Minggu untuk berunjuk rasa mendukung atau menentang penahanan Presiden Yoon Suk Yeol untuk hari ketiga berturut-turut, dengan hanya satu hari tersisa bagi penyelidik untuk melaksanakan surat perintah penahanan resmi Yoon.
Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang menangani penyelidikan atas penerapan darurat militer jangka pendek terhadap Yoon, hanya memiliki waktu hingga akhir Senin untuk melaksanakan surat perintah tersebut, yang berdasarkannya mereka dapat memutuskan untuk mengajukan surat perintah pengadilan untuk penangkapan resmi Yoon atau membebaskannya.
Pada hari Minggu, para pengunjuk rasa yang menuntut penahanan Yoon menggelar unjuk rasa di dekat kediaman presiden untuk hari ketiga dan berjanji akan memperpanjang unjuk rasa untuk hari berikutnya.
Sekitar 400 meter jauhnya, dekat stasiun kereta bawah tanah Hangangjin, para pendukung Yoon juga menggelar unjuk rasa menuntut pembatalan usulan pemakzulan Yoon dan pengembaliannya segera ke jabatan.
Tidak ada bentrokan yang terjadi, polisi memasang pagar dan memobilisasi bus untuk memisahkan kedua kelompok pengunjuk rasa. (*)
No comments:
Write comment