Saturday, October 19, 2024

Ismail Marzuki Komponis Besar Indoesia dan Salah Satu Pahlawan Nasional



FEMUSINDO.com - Ismail Marzuki salah seorang komponis besar Indonesia dan salah satu Pahlawan Nasioal. 

Kini, namanya diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Ismail Marzuki lahir di Kampung Kwitang, tepatnya di kecamatan Senen, wilayah Jakarta Pusat, pada tanggal 11 Mei 1914 dari keluarga Betawi.

Nama sebenarnya Ismail, sedangkan ayahnya bernama Marzuki, sehingga nama lengkapnya menjadi Ismail bin Marzuki, yang kemudian dikenal dengan nama Ismail Marzuki.

Memulai Debut di Bidang Musik di Usia Remaja

Ismail mempunyai ketertarikan yang mendalam pada bidang seni. Ia memulai debutnya di bidang musik pada usia 17 tahun.

Pada tahun 1931, untuk pertama kalinya Ismail berhasil mengarang lagu "O Sarinah”. Tahun 1936, ia memasuki perkumpulan orkes musik Lief Java sebagai pemain gitar, saxophone, dan harmonium pompa.

Semasa penjajahan Jepang, Ismail Marzuki turut aktif dalam orkestra radio pada Hozo Kanri Keyku Radio Militer Jepang. 

Siaran Musik di RRI

Ketika masa kependudukan Jepang berakhir, Ismail Marzuki tetap meneruskan siaran musiknya di RRI (Radio Republik Indonesia). 

Selanjutnya, ketika RRI kembali dikuasai Belanda pada tahun 1947, Ismail Marzuki yang tidak mau bekerja sama dengan Belanda memutuskan untuk keluar dari RRI. 

Ia baru kembali bekerja di radio setelah RRI berhasil diambil alih. Ia kemudian mendapat kehormatan menjadi pemimpin Orkes Studio Jakarta. 

Menciptakan Lagu Pemilihan Umum

Pada Pemilu 1955, Ismail Marzuki menciptakan lagu Pemilihan Umum dan diperdengarkan pertama kali dalam Pemilu tersebut. 

Selain itu, Ismail Marzuki banyak menciptakan lagu, seperti Aryati, Gugur Bunga, Melati di Tapal Batas (1947), Wanita, Rayuan Pulau Kelapa dan Sepasang Mata Bola (1946).

Kemudian, Bandung Selatan di Waktu Malam (1948), Keroncong Serenata, Ibu Pertiwi, Kasim Baba, Halo, Halo Bandung, Bandaneira, Lenggang Bandung, Juwita Malam, Rindu Lukisan dan lainnya.

Ismail Marzuki meninggal di kediamannya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, 25 Mei 1958 di usia 44 tahun karena penyakit paru-paru yang di deritanya.

Pada tahun 2008, majalah Rolling Stone Indonesia mengabadikan Ismail Marzuki sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top