![]() |
Gesang Martohartono (Sumber Foto: Tribunnews.com via Kompas.tv) |
Bengawan Solo, sebuah lagu karya dari maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono (1 Oktober 1917 – 20 Mei 2010).
Lagu Bengawan Solo tidak hanya menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia yang tak terlupakan, namun juga telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Di lagu ini, Gesang menceritakan tentang aliran Sungai Bengawan Solo, dimana liriknya menggambarkan perjalanan air sungai yang mengalir dari mata air di Solo, melewati pegunungan, hingga akhirnya mencapai Laut Jawa.
Dibalik kepopulerannya, tak banyak yang tahu kalau lagu yang begitu ikonik ini berawal dari senandung dan goresan pensil Gesang pada secarik kertas bekas pembungkus rokok.
Lagu yang diciptakan Gesang pada tahun 1940 saat ia berumur 23 tahun ini sebuah kisah sederhana yang melahirkan karya luar biasa yang terus dikenang hingga sekarang.
Selain terkenal di Indonesia, lagu ini merupakan lagu yang terkenal di seluruh Asia semenjak diperkenalkan oleh para tentara Jepang, yang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, dari tahun 1942 hingga 1945.
Sejak saat itu, Bengawan Solo menjadi lagu favorit di Jepang yang dinyanyikan oleh banyak musisi di Negeri Matahari Terbit itu.
Selain dinyanyikan dalam bahasa Jepang, dalam perkembangannya lagu Bengawan Solo juga dinyanyikan dalam bahasa lain, seperti Inggris, Belanda, Tionghoa, Korea, Swedia, Polandia, Rusia, Vietnam dan Khmer.
Tidak hanya dinyanyikan oleh Gesang sendiri, sampai saat ini lagu Bengawan Solo telah diabadikan dalam berbagai rekaman oleh sejumlah penyanyi ternama.
Sebut saja, seperti Oslan Husein, Bing Slamet dan Titiek Puspa, Sundari Soekotjo, Mus Mulyadi, Tuti Maryati, Tetty Supangat hingga si Ratu Keroncong Waldjinah.
Oslan Husein diiringi orkes Teruna Ria pimpinan Zaenal Arifin menyanyikan lagu Bengawan Solo yang dirilis pada tahun 1959 (masih format piringan hitam).
Versi daur ulang dari Oslan Husein tersebut ditempatkan pada peringkat ke-11 dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009.
Kemudian, Bing Slamet dan Titiek Puspa diiringi orkes Irama pimpinan Jack Lesmana juga menyanyikan lagu Bengawan Solo pada album Mari Bersuka Ria dengan Irama Lenso pada tahun 1965. (*)
No comments:
Write comment