Saturday, October 12, 2024

Compact Disk: Penemu, Penggunaan Hingga Perkembangannya



FEMUSINDO.com - Pada awalnya, compact disk (CD) dibuat hanya untuk menjadi platform baru pemutar audio (musik). 

Dengan teknologi digital, kualitas audio menjadi semakin baik dibandingkan teknologi analog pita pada kaset. 

Cakram padat atau compact disk merupakan cakram plastik cetak yang berisi data digital yang "dibaca" oleh sinar laser. 

Cakram padat adalah evolusi dari teknologi LaserDisc, di mana sinar laser terfokus digunakan yang memungkinkan kepadatan informasi tinggi yang diperlukan untuk sinyal audio digital berkualitas tinggi. 

Tidak seperti seni sebelumnya oleh Optophonie dan James Russell, informasi pada cakram dibaca dari lapisan reflektif menggunakan laser sebagai sumber cahaya melalui substrat pelindung. 

Cakram padat atau compact disk ini diciptakan oleh Philips Electronics NV dan Sony Corporation pada tahun 1980. 

Sejak diperkenalkan pada tahun 1982, CD audio hampir sepenuhnya menggantikan cakram fonograf sebagai media untuk rekaman musik dengan ketelitian tinggi.

Pertama kali dirilis di Jepang pada bulan Oktober 1982, CD merupakan teknologi cakram optik kedua yang ditemukan, setelah LaserDisc (LD) yang jauh lebih besar. 

Sejarah Compact Disk

Untuk diketahui, sebelum adanya CD sudah ada perangkat awal yang menggunakan cahaya untuk merekam dan memutar ulang sinyal suara pada foto transparan yang pertama kali diperkenalkan tahun 1931 oleh Optophone.

Lebih dari tiga puluh tahun kemudian, penemu Amerika James T. Russell dianggap sebagai penemu sistem pertama untuk merekam media digital pada pelat fotosensitif. Aplikasi paten Russell diajukan pada tahun 1966, dan ia diberi paten tahun 1970. 

Selanjutnya, penemuan Prototipe dikembangkan oleh Philips dan Sony secara independen pada akhir 1970-an. Setelah litigasi, Sony dan Philips melisensikan paten Russell untuk perekaman pada tahun 1988.

Perkembangan Compact Disk

Di tahun-tahun berikutnya, cakram padat diadaptasi untuk tujuan penyimpanan data komputer non-audio sebagai CD-ROM dan turunannya. 

Pada tahun 2007, tercatat ada sekitar 200 miliar CD, termasuk CD audio, CD-ROM, dan CD-R telah terjual di seluruh dunia.

CD memperoleh popularitas yang pesat pada tahun 1990-an, dengan cepat mengalahkan semua format audio lainnya di Amerika Serikat pada tahun 1991, mengakhiri dominasi pasar piringan hitam dan pita kaset. 

Pada tahun 2000, CD menguasai 92,3% dari seluruh pangsa pasar dalam hal penjualan musik AS. CD dianggap sebagai format audio dominan terakhir dari era album.

Munculnya MP3, iTunes, nada dering seluler, dan format musik yang dapat diunduh lainnya pada pertengahan tahun 2000-an mengakhiri dominasi CD selama satu dekade.

Format tersebut kemudian diadaptasi (sebagai CD-ROM) untuk penyimpanan data tujuan umum dan awalnya dapat menampung lebih banyak data daripada hard disk drive komputer pribadi. 

Beberapa format lain kemudian dikembangkan, baik yang sudah dicetak sebelumnya maupun yang kosong dan dapat ditulis pengguna. (*)

Buka Komentar
Tutup Komentar
No comments:
Write comment

UPDATE

Back to Top